Pengaruh,Efek dan Dampak Vitamin D bagi Perempuan. Kurang lebih 50% perempuan ternyata cenderung lebih mudah mengalami gangguan suasana hati dibandingkan pria. Suasana hati atau mood
adalah keadaan emosional seorang individu. Ketika ada sesuatu hal
memengaruhi keadaan emosi secara berkepanjangan, seorang individu bisa
mengalami gangguan mental seperti depresi atau gangguan afektif musiman
(SAD).
Menurut beberapa penelitian, gangguan suasana hati juga
berhubungan dengan rendahnya rendahnya asupan vitamin D dalam tubuh
seseorang.
Salah satu penelitian yang mendukung hal itu adalah
riset yang dipublikasikan "Journal of Nutrition, Health and Aging" pada
1999. Dalam penelitian itu, relawan dengan kadar vitamin D rendah yang
mengonsumsi suplemen selama uji coba dilaporkan mendapat nilai yang
lebih baik pada Skala Penilaian Depresi Hamilton.
Studi lainnya
menyatakan defisiensi vitamin D pada kelompok berusia lanjut adalah
suatu masalah yang umum, dan permasalahan tersebut ternyata dapat
mempengaruhi mood mereka.
Dalam studi yang diterbitkan
pada Desember 2006 dalam "The American Journal of Geriatric Psychiatry"
menunjukkan, orang tua yang mengalami kekurangan vitamin D mengalami
suasana hati yang lebih buruk. Tak hanya itu, performa kognitif mereka
pun ikut terpengaruh.
Penelitian lain yang dimuat "The Journal
Endocrinology and Metabolism", melibatkan 531 wanita dan 423 pria
berusia 65 tahun dan lebih, menemukan bahwa pria dan wanita dengan
tingkat vitamin D yang rendah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
terkena depresi suasana hati.
Obesitas
Ada
pula kemungkinan korelasi antara depresi dengan pasien kelebihan berat
badan dan obesitas yang mengalami kekurangan vitamin D. Dalam sebuah
penelitian tahun 2008, yang diterbitkan "The Journal of Internal
Medicine" menemukan adanya hubungan antara gejala depresi dengan
rendahnya tingkat serum 25-hydroxitamin D (suatu bentuk vitamin D di
dalam tubuh).
Mengobati pasien dengan cara memberikan suplemen
vitamin D ternyata dapat mengurangi gejala depresi. Perbaikan terlihat
pada kedua kelompok, dimana kelompok pertama mengonsumsi 20.000IU tiap
minggu dan kelompok kedua mengkonsumsi 40.000IU tiap minggu.
Tak boleh sembarangan
Meski
beberapa studi mendukung adanya hubungan antara vitamin D dan
membaiknya mood. Namun penggunaan vitamin D tentunya tidak boleh
sembarangan. Pasalnya, jika vitamin ini dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan kondisi medis yang berpotensi menjadi serius, atau dikenal
dengan istilah hypervitaminosis D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar